Minggu, 17 April 2011

VOA di Shenzhen

Setelah sempat ditutup karena adanya Olimpiade di Guangzhou bulan Oktober 2010 lalu, VOA di Shenzhen sudah dibuka kembali layananya. Hal ini dibuktikan pada tanggal 28 Febuari 2011yang lalu pengajuan VOA di border LoWu gw di acc.
Berangkat dari stasiun MTR east TST Hongkong, gw mengambil KCR line biru muda menuju ke LoWu. Setelah manghabiskan waktu antara 2-3jam perjalanan, gw tiba di stasiun MTR LoWu sudah sore kurang lebih jam 16.00 waktu Shenzhen. Begitu keluar dari pemeriksaan imigrasi Hongkong, langsung saja gw jalan lurus mengikuti petunjuk menuju pemeriksaan imigrasi China. Bagi yang sudah memiliki Visa dari tanah air maka bisa langsung mengantri pemeriksaan seperti biasa. Akan tetapi gw yang belum punya harus mengajukan VOA terlebih dahulu di kantor imigrasi yang terletak di lantai 2.
Sebelum masuk ke dalam kantor imigrasi, gw melihat meja di sisi kiri pas di depan pintu  menyediakan form aplikasi VOA.  Setelah melengkapi form tsb, gw masuk dan mengambil nomor urut antrian seperti waktu kita mau ngantri ke bank. Antrian sore itu tak banyak hanya 3 orang dan kebetulan mereka adalah rombongan dari Jakarta.
Saat nomor gw dipanggil maka segera gw sodorkan pasport dan form aplikasinya, petugas penjaga pun menanyakan gw mau pergi kemana? Shenzhen. Takada lagi pertanyaan lain yang diajukan oleh sang petugas. Gw pun diminta uang sejumlah 160Yuan sebagai biaya administrasi dan dipersilahkan untuk kembali duduk. Setelah menunggu kurang lebih 10-15 menit maka gw dipanggil kembali untuk menerima pasport yang telah ditempel VOA dg masa berlaku 5 hari.
Bagi yang tidak membawa uang Yuan/ RMB ada tempat penukaran uang di lantai 2 disamping kantor imigrasi tsb, namun menurut gw lebih baik bila sudah membawa dari tanah air.

Jumat, 17 Desember 2010

Pengalaman Berburu Tiket Promo Tigerairways

Awalnya kami gw merencanakan trip ke Thailand ini untuk merayakan ultah adek gw pada 8 Oktober 2010, sehingga tiketnya pun jauh-jauh hari sudah kami book via internet pada 23 Juni 2010 dan tentu saja dengan harga promo.
  • Tiket JKT-SING PP dengan maskapai Tiger USD 50.24 perorangnya
  • Tiket SING-BKK dengan maskapai Tiger untuk gw senilai SGD 40 dan pakai Jetstar untuk Nimas senilai SGD 110.95. Mengapa pisah 2 maskapai? Dikarenakan sewaktu booked dengan Tiger 2 orang harganya bukan SGD 40 sehingga book untuk 1 orang terlebih dahulu dan ternyata sewaktu akan melakukan pemesanan untuk orang kedua sudah tidak dapat harga promo lagi, hehehe...
  • Tiket Krabi-Sing dengan maskapai Tiger THB 2800 untuk 2 orang
Resiko pembelian tiket dengan harga promo adalah "not refundable" yang mesti kita telan bulet-bulet apabila ada kejadian apapun yang menimpa kita di kemudian hari, entah suka maupun duka!

Dan.... tereng....hal yang tidak diinginkan itupun kami alami....
Pertama, kurang lebih sebulan sebelum keberangkatan gw dapat email dari Tigerairways yang menyatakan kalau jadwal pesawat JKT-SING pada hari yang sudah kita booked tanggal 6 Oktober tidak beroperasi karena ada perbaikan bla..bla...bla... dan pihak Tigerairways menawarkan 3 alternatif, mengganti jadwal sesuai hari yang telah mereka pilihkan 7 Oktober, atau jadwal terbang lainya yang masih dalam kurun waktu H-7 ataupun H+7 dari jadwal awal kita tanpa dikenakan charge tambahan, atau pilihan terakhir yaitu refund tiket.

Mau tak mau musti muter otak mengingat tak mudah berburu harga tiket promo dalam waktu dekat yang resikonya adalah harga yang akan kita dapatkan belum tentu semurah tiket awal. Selain itu kemungkinan perubahan rencana perjalanan yang akan menyesuaikan dengan tiket yang baru juga musti kita perhitungkan costnya.

Dari hasil berburu tiket promo ke beberapa maskapai dan Alhamdulillah dapet harga yang lebih murah dari Jetstar, JKT-SING berangkat 6 Oktober senilai USD 30 untuk berdua. Sehingga kami pun menelpon call center Tigerairways untuk merefund hanya tiket JKT-SING saja. Awalnya sempat ragu merefund one way, mengingat dalam satu kode booking terdapat penerbangan return namun ternyata tidak ada masalah.

Kejutan lain yang kami dapatkan dari Tigerairways seminggu setelah merefund tiket adalah email yang menyatakan pesawat Krabi-SING yang kami booked 12 Oktober 2010 tidak beroperasi dengan alasan dan solusi yang sama seperti email sebelumnya. Kebayang sendirikan bagaimana sebalnya gw dengan maskapai tersebut? Dengan rasa kecewa kamipun melakukan perburuan tiket, dan mencoba menimbang beberapa alternativ perjalanan yang harus kita sesuaikan.

Kedua, disaat masih belum memutuskan membeli tiket perjalanan pulang ada kabar bahagia untuk Nimas. Dia lolos tes tahap pertama DEPLU yang mana ujian seleksi tahap kedua akan jatuh pada hari sabtu 9 Oktober 2010! Arrghh.....tak tahulah bagaimana perasaan kami waktu itu!!

Akhirnya kamipun kembali menelpon call center untuk merefund tiket Tigerairways Krabi-SING sekaligus SING-JKT, dan membooking tiket lainya :
  • Air Asia JKT-Phuket pada 10 Oktober 2010
  • Jetstar Phuket-SING pada 13 Oktober 2010
  • Lion Air SING-JKT pada 13 Oktober senilai SGD 53 perorang sudah termasuk bagasi 20kg.
Proses refund sendiri gw lakukan dua kali, pertama lewat call center dan kedua gw mengisi form refund di counter Tigerairways bandara Changi pada 7 Oktober 2010 sebelum berangkat ke Bangkok. Dan pada 2 November 2010 sudah masuk debet ke kartu kredit gw, jadi bisa dibilang tidak memakan waktu lama.

Rabu, 15 Desember 2010

Umroh ala Backpacker, Mungkinkah?

Sebenarnya saya sendiri juga sedang bertanya-tanya dan mencari informasi mengenai kemungkinan Umroh ala Backpacker apalagi buat perempuan tanpa mukhrim. Ada yang mengatakan tidak mungkin namun ada juga yang mengatakan mungkin saja!! Hingga saya menemukan tulisan di blog orang lain mengenahi hal ini, setelah membacanya maka tahu sendirikan keputusan yang akan diambil??

http://tegakluruskelangit.blogspot.com/2009/03/perjalanan-umroh-bonek.html
Tulisan ini hanya sekedar untuk berbagi pengalaman, bagaimana bisa melakukan
ibadah umroh dengan biaya yang relatif murah tanpa perlu memanfaatkan jasa
perusahaan travel.
Sesuai dengan yang selalu dilakukan oleh penulis jika merasakan rindu suasana
ibadah dan nuansa spiritual ditanah tempat kelahiran agama Islam sebagai agama
yang kita yakini kebenarannya.

Syarat-syaratnya gampang kok, antara lain, nekad, sehat. ya tentu punya duit
ala kadarnya di luar tiket pesawat dan yang paling penting adalah
antimo..obat anti mabok., kemudian punya teman yang warga negara arab saudi.

CARANYA BEGINI:
1. Telepon atau kirim e-mail ke kawan kita yang warga negara Arab saudi untuk
mengundang kita datang ketempatnya untuk umroh, sebagai penjamin selama di Arab
Saudi, yang kemudian kawan tersebut membalas surat kita dalam posisi sebagai
pengundang dengan melampirkan surat pengantar buat kita ke Kedutaan Arab Saudi
di Indonesia untuk meminta visa umroh jangan lupa melampirkan tiket pesawat
return selalu lebih murah, apalagi jika tidak bosan di pesawat dengan airline
yang suka transit-transit malah harga tiket return bisa sama dengan harga tiket
one way, tapi biasanya return tiket harganya 60 sampai 70 % lbh murah dari
tarif resmi .

Ada juga airline yang murah meriah tapi tidak bisa langsung ke Madinah, sebab
mendaratnya hanya di Jedah, dijamin tobat-tobat deh sebab penerbangan yang
waktu tempuhnya sekitar paling lama antara 9-10 jam bisa-bisa malah menjadi 28
jam…Klenger jadinya. Atau kalau mau lebih gendeng naik pesawat cargo seperti
feedex express, yang penting punya channel di perusahaan tersebut, yang punya
penyakit bosan jangan deh karena Jakarta-Jedah bisa ditempuh 2 malam 3 hari,
tapi buat para petualang sejati ini harus dicoba.

2. Supaya tidak berat-beratin dari Indonesia kita tidak perlu membawa pakaian
ihram, bekal kita cukup 3 celana katun (termasuk yg dipakai) 3 baju (termasuk
yang dipakai), 2 box celana dalam kertas disposible, sikat gigi yg sudah
dipatahkan tangkainya, satu tube odol kecil, cukup pakai sandal gunung yg
harganya 30 sampai 40 ribuan banyak di jual di kaki lima.

Dengan backpack kita tidak perlu urus-urus atau masukin barang di bagasi cukup
di cabin saja.

3. Ok..sekarang kita sudah ada di airport, kebetulan saat ini tujuan langsung
Madinah, ketika di airport, tentu kita harus bayar fiscal kan….nah di negara
korup ini fiscal juga bisa diakal-akalin “hanya buat yang pengalaman” bisa bayar
hanya separo dari tarif resmi.

Jam 1 atau 2 Siang waktu Jakarta setelah boarding, begitu duduk langsung
embat 2 butir antimo…sebab setidak-tidaknya untuk boarding dengan pesawat
sekelas boeing 747/400 membutuhkan waktu 30 s/d 45 menit.

4. Begitu pesawat take off saat inilah perlunya antimo, karena kita sudah
klengerr, tiduuuuuuuuur melulu, paling-paling terbangun 4 atau 5 jam
kemudian, atau memang dibangunkan oleh pramugari, jika ada keperluan untuk ini
itu dan lain-lain, percaya deh walaupun pramugarinya cantik atau cuakeeeepnya
nggak ketulungan kita cueeeeeeeeeeeek saja karena mata berat ngantuk berat,
bangun sebentar celingak-celinguk, kalau perlu minta makan sedikit, lalu kasih
pesan ke pramugari minta tolong bangunkan lagi 1,5 jam atau 1 jam sebelum
landing..setelah itu tiduuurrrrrrrrrrrrrrr lagi.

Itulah fungsi antimo (bukan ngiklanin antimo ya), walau ada orang-orang yang
bilang kok kampungan pake bawa-bawa antimo segala, kan pesawat-pesawat sekarang
nggak bikin mabok seperti jaman pesawat yang masih pakai propeller jaman dulu.

Menjelang landing kita sudah bangun atau dibangunkan..langsung buru-buru ke
toilet, cuci muka, sikat gigi dan hajat-hajat manusiawi lainnya.

Dari Toilet kembali duduk panggil pramugarinya minta makan apa adanya saja
sekalian kopi, walau dilayanin dengan muka kecut pasti dikasih deh..

Penerbangan kita Jakarta – Madinah kalau tidak salah sekitar antara sekitar
9-10 jam.

5. Sekitar jam 11 atau 12 Malam waktu airport Madinah, karena dipesawat tidur
melulu jadi kita dalam kondisi fresh, karena tidak punya bagasi, jadi checkout
sangat singkat, keluar pesawat langsung ke pintu imigrasi, biasanya sesuai
dengan peraturan kita sudah dijemput oleh yang mengundang kita (itu syarat
formal) atau wakilnya…10 menit kita sudah diluar airport, kemudian bla-bla
basa-basi sedikit dengan penjemput yang kebetulan kawan kalau ada oleh-oleh
untuk dia ya dikasihkan atau dititipkan.

Diparkiran airport sangat banyak kenek-kenek bus atau supir-supir taksi yang
teriak haram-haram, itu maksudnya ke Madinah atau mesjid Nabawi..jarak Aiport
yang sebenarnya hanya 15 menit tapi karena nunggu-nunggu penumpang yang lain
biasanya butuh waktu sekitar 1 jam lagi, kecuali mau naik taksi, walau duit
cukup tapi tidak asik, karena tidak dapat kawan paling-paling supir taksi arab
yang suka ngomel atau nyanyi-nyanyi sendiri

6. Sekitar jam 1 atau lebih sedikit kita sudah didepan masjid Nabawi, yang
saat itu masih di kunci berbeda dengan masjidil haram yang terbuka 24 jam.
Diluar pagar mesjid banyak orang-orang pada tiduran atau tidur beneran menunggu
pintu gerbang mesjid dibuka.

Sekarang hanya ada dua pilihan mau masuk hotel atau benar-benar jadi
petualang…? Kalau masuk hotel ceritanya smooth, tidak perlu dibikinkan cerita
kan, tinggal datangi receptionist kasih kartu kredit kelaar tidak asik
ceritanya.

Pada saat dikota Madinah inilah kawan-kawan yang baru kenalan di pesawat atau
di airport Jakarta pada hilang semua, kecapeaan atau kena jetlag, jadi umumnya
pada klenger atau loyo…"terimakasih antimo aku dalam keadaan segar”

Kita cari restoran yang agak familiar orang-orangnya, makan ngopi-ngopi
sebentar, tidak berapa lama lagi bertepatan dengan azan yang pertama masjid
nabawi pintu gerbang mesjid dibuka, kemudian kita omong-omong sedikit dengan
yang jaga restoran, ujung-ujungnya numpang nitip backpack atau ransel kita.

7. Begitu azan pertama dari mesjid Nabawi, pintu gerbang pagar mesjid dibuka,
langsung meluncur ke TKP yaitu WC umum nah selesaikan hajat semua disana dari
mandi ganti kolor kertas ganti baju, …dsb…dsb.. kecuali sudah diselesaikan
semua di restoran tempat nitip backpack tadi.

8. Tepat dipintu mesjid waduh perasaan sudah campur aduk serasa akan berjumpa
dengan orang yang sangat kita cintai yaitu Muhammad SAW.

Ingat jangan seperti orang-orang pada umumnya yang sangat terkagum-kagum kepada
bentuk bangunan mesjid yang memang megah tapi KAGUM DAN TUNDUKLAH KEPADA
PENCIPTA DARI SI PENCIPTA mesjid tersebut.

Sesampainya didalam mesjid jangan lupa sholat tahyatul mesjid, kemudian jika
mau sholat tahajud ya sholat tahajud, sekalian dengan niat iklas tanpa napsu &
emosi sholat tahajud di raudahpun bukan hal yang sulit seperti yang selalu
menjadi bahan cerita-cerita orang.

Jika ingin ziarah ke makam Rasulullah silahkan…untuk melepaskan bendungan air
mata rindu yang selama ini tertahan..

Kemudian untuk menunggu waktu subuh, kita bisa mengaji atau sholat tahajud.

9. Setelah sholat Tahajud, kemudian kita kembali ke restoran tempat menitipkan
backpack, sarapan pagi celingak-celinguk sebentar, barangkali kita akan
menemukan kawan-kawan baru, InsyaAllah akan ketemu, tapi mereka InsyaAllah juga
jarang mungkin tidak ada yang modal nekad seperti kita.

Setelah keliling kota Madinah sebentar (kalau mau), ingat kota Madinah jaman
nabi ya sebesar mesjid Nabawi sekarang jadi jangan bayangkan kota Madinah
seperti yang seperti kota modern saat ini.

Di Madinah ada beberapa pilihan mau lama-lama sepuasnya atau mau segera umroh
ke Makkah….? Dan itu juga ada 2 pilihan mau naik pesawat ke Makkah atau jalan
darat yang unsur petulangannya lebih bisa dinikmati.

Oke..sekarang pilihan kita yang jalan darat, supaya bisa membayangkan bagaimana
situasi dizaman Rasululullah, dengan perjelanan disela-selan antara bukit-bukit
batu dan membelah gurun pasir.

Setelah puas di Madinah dan sekitarnya, baik mendatangi situs-situs bersejarah
maupun hanya ber iktiqaf di mesjid Nabawi.

10. Kita sekarang menuju ke stasiun bus yang menuju Makkah, jangan lupa kita
tanyakan kepada supir bus tujuan Makkah yang harus melewati kota Yalamlam,
karena menurut sejarahnya semua jamaah haji atau umroh yang berasal dari Asia
Tenggara niat umrohdan miqotnya adalah di Ya’lamlam, tapi yang penting dari
manapun kotanya harus dari luar kota Makkah.
Terserah deh mau dari kota mana, bisa juga dari Bir Ali yang masih dekat
Madinah atau juga dr Jedah ataupun hanya sekedar dari Tan’im yang sangat dekat
sekali dari kota Mekah yaitu hanya 5 km.

Semangkin jauh mutar-mutar kelililing-keliling buat penulis semangkin mantab
unsur adrenalinnya semangkin nikmat, apalagi kalau kesasar semangkin
suuurrrrrrrrrr…..sebenarnya perjalanan ini sangat banyak yang disinggahi,
sampai ke Hudaybiyah, Riyadh, Dammam, Khobar, Dhahran, Ta'if, Badar, Zatu Irq,
Wadi Nakhlah. dan lain-lain, tapi untuk mempersingkatnya cerita ini langsung
saja ditujukan ke Makkah untuk umroh.

Oke kita sekarang di Yalamlam yang jaraknya sekitar 120 km dari kota Makkah,
dimesjid Yalamlam barulah kita membeli kain ihram yang banyak dijual disekitar
mesjid, tergantung musimnya, jika bulan-bulan April sampai Agustus beli saja
yang agak tipisan harganya sekitar 20 Real…kalau pintar nawar malah bisa dapat
separohnya, yang penting kita akrab, apalagi kalau pintar ngobrol dan memegang
sambil elus jenggot dia bisa-bisa gratis.., bingung juga sih itu arab kok suka
dipegang jenggotnya...?

Di Yalamlam dikota inilah kita mengambil miqat dan meniatkan umrah, mandi
sebersih-bersihnya, niat umrah, pakai ihram, kemudian langsung naik bus lagi
menuju kota Makkah, yang ditempuh bisa 1 jam atau bahkan 3 jam, tergantung
maunya kita dan pilihan kendaraan atau bus kita.

Ingat diatas bus dari manapun jalannya dalam jarak seberapapun jangan paksakan
mata melek, kalau mau tertidur ya tidurlah, karena biasanya supir bus jika tahu
kita adalah jamaah haji atau umrah akan selalu mengingatkan atau membangunkan
kita untuk melakukan rukun-rukun haji atau umrah, salah satunya adalah niat
atau sekedar melakukan talbiyah menjelang memasuki kota Makkah.

11. Sesampainya diterminal bus di Makkah, tujuan pertama adalah loker – loker
yang disewakan…kita masukkan backpack, kemudian memperbaharui wudhu langsung
masuk kedalam masjidil haram, dimesjid ini tidak ada tahyatul mesjid, jadi
langsung saja thawaf ifadah, syai, kemudian tahalul, selesailah umroh
kita…kemudian istirahat menunggu waktu-waktu sholat fardhu yang diisi dengan
segala macam kegiatan, dari mau belajar fiqih, tauhid, dan … tasawuf biasanya
yang tasawuf lebih banyak di Madinah tapi di Mekkah pun ada dengan bisik-bisik
dan suara pelan, semuanya dilakukan di bawah-bawah tiang-tiang atau pilar
mesjid dengan kelompok-kelompok kecil.

Dan jika jeli pintar serta cerdas mengamati kita dapat menemukan
kelompok-kelompok mujahidin dari seluruh dunia…biasanya mereka ada pada hari
Jum’at dan sholatnya di lantai 3 masjidil haram, setelah sholat mereka mencar
membentuk kelompok-kelompok kecil, dibalik struktur-struktur bangunan atau
kubah-kubah kecil diatap mesjid..lalu pergi lagi…kemudian akan ketemu lagi di
luar sekitar masjidil haram duduk-duduk lesehan, usahakan ikut nimbrung makan
bareng-bareng dengan mereka satu tampah besar banyak tangan yang nyodok seperti
rebutan. asal jangan ikut geli ketika melihat mereka mengisap jari-jari
tangannya sebagai pengganti cuci tangan, tapi cuek sajalah...kalau perlu
kitapun demikian...ashhoyyyyyyyy...

Percayalah mereka sangat ramah-ramah sekali dan jenggot-jenggotnya tercukur
rapi, berbeda dengan dulu-dulu pertama penulis menemui mereka.
Pada tahun-tahun sebelumnya jenggot-jenggotnya berantakan,

Dulu masih ada yang namanya mesjid Bilal di puncak bukit yang sekarang menjadi
Istana raja, masih ada mesjid Abu Huraira, yang lebih dikenal sebagai mesjid
kucing, dan lain-lain, setiap tahun penulis mendatangi tempat ini setiap tahun
juga peninggalan-peninggalan zaman Rasululullah di musnahkan…!, terakhir kesana
yang ada hanyalah simbol-simbol kapitalis, materialistis dan hedonism.

Dan yang harus di ingat mereka selalu punya komitmen untuk bertemu lagi, jika
salah satu tidak datang dapat dipastikan akan melakukan sholat gaib tanpa
menunggu sholat gaib yang selalu dilakukan oleh Imam Masidil Haram setelah
sholat-sholat Fardhu.

Di Makkah, tidur tidak jadi problem karena mesjid buka 24 jam, mau cuci baju
gampaaang…banyak orang-orang Indonesia yang bisa dimintain tolong. Tinggal
kasihkan kemudian jemput lagi dimana kita mengasihkannya…, kalau mau agak susah
sedikit ya sudah cuci saja di kamar mandi umum, tapi menjemurnya itu yang
problem, harus ditungguin sambil gaya-gayaan se-akan-akan bukan jemur pakaian,
karena bisa-bisa dimasukkan kedalam mobil sampah yang keluyuran melulu
mengelilingi area mesjid, yang paling gampang ya sudah ke laundry saja yang
ongkosnya lebih mahal dari harga pakaian tersebut, puyengkan...?, bukan takut
rugi tapi kok kayanya tolol bagusan beli baru saja.

Jika masih mau umrah tambahan, tinggal pakai ihram lagi keluar sebentar keluar
kota Makkah ambil miqat, niat lagi masuk Makkah lagi, tawaf sa’i, tahalul,
sampai puas…bolak-balik…..tapi apa perlu….? Karena banyak hikmah dan pelajaran
dari guru-guru informal yang ada dibawah tiang-tiang mesjid atau tukar menukar
informasi dengan kawan-kawan kita dari bumi-bumi jihad…!?

12. Setelah puas di kota Makkah dengan umrahnya, tentu kita harus pulang. ..Ya
sudah tawaf wada…

Eit…jangan lupa tiket pesawat kita kan open book…oleh sebab itu, yang penting
kita …? gampaaang tinggal masuk kehotel sekalian narik nafas dingin-dingin ac
hotel, pilih langsung hotel yang paling mahal kalau perlu yang termahal malah
pernah nyasar ke hotel yang ratenya 1800 real/night, disitu ada counter
airline-airline, kalau bisa booking dari hotel tersebut…nah kalau awal
kedatangan di kota Makkah kita sudah punya jadwal kita bisa langsung ke counter
airline tersebut untuk nitip backpack, jadi tidak perlu sewa-sewa loker
lagi..tapi kurang asik..seakan-akan kita di perbudak oleh waktu.

Dihotel tersebut, kita dapat dipastikan (pengalaman) akan menemui kawan-kawan
kita yang dari Jakarta umrah via travel bisa dipastikan mereka juga akan
ngences ngiri dan ngiler dengar pengalaman perjalanan kita.

Karena sudah pernah merasakan bagaimana umroh borjuis yang tidak ada
enak-enaknya minus pengalaman spiritual (menurut penulis) oleh sebab itu
penulis lebih tertarik menuliskan pengalaman umroh sandal jepit ini dengan
variasi deru campur debu, semuanya terasa indah dan nikmat tanpa perlu jadwal,
waktu kita yang punya kok.

Misalnya dalam se-tahun kita selalu siapkan waktu 1 atau 1,5 bulan/tahun, maka
setelah umrah kita tidak perlu pulang dulu.
Malah jalan lagi, oleh sebab itulah perlunya kita masuk ke hotel-hotel
tersebut untuk menyusun jadwal selajutnya, karena disana banyak brosur-brosur.

Di Arab Saudi pengalaman penulis paling lama kita betah 7 atau 8 hari walau
paling lama pernah dilakukan oleh penulis adalah satu bulan.

Jika memang ingin meneruskan perjalanan ke-mana-mana lagi berarti tiket yang
dipersiapkan adalah tiket one way, karena perjalanan itu kan masih panjang dan
terserah mau naik pesawat atau tetap jalan darat, sombong benar kali yaa kalau
jalan darat, tapi apa salahnya sepanjang fisik masih kuat, dan kita
benar-benar bagaimana merasakan perjalanan-perjalanan di zaman Rasululullah
mengunjungi tempat-tempatnya atau tempat-tempat para sahabat Rasulullah…bahkan
sampai ke jantung benua Eropa di Perancis dengan sebelumnya ke Iraq, Syria,
Libanon, Jerusalem, Yordan, Turkiye, (disini agak lama) Iran, Egypt, Granada,
Sevila, Bukhara, nanti insyaAllah dituliskan deh kisahnya.

Yang penting jangan malu berdoa kepada Allah SWT : “YA ALLAH KECILKANLAH BUMI
DIBAWAH TELAPAK KAKIKU…!”

Kunci dari semuanya adalah percaya diri nah ini yang tidak ada sekolahnya….

13. Sampai di airport Cengkareng lagi di Jakarta, kemudian…tinggal cari bus
jurusan rumah (tidak perlu manja minta dijemput)…turun di terminal naik bajaj
ke rumah kebetulan nemu kawan “ dia tanya karena di punggung ada backpack “dari
mana bang…?” jawab saja pulang camping….dengan di kepala sudah tersusun rencana
jadwal baru perjalanan tahun depan, besoknya ngantor lagi seperti biasa.

Senin, 26 Juli 2010

Traveling Book's

Pada awalnya gw menyangka traveling ke luar negri meskipun hanya di Asia tenggara itu mahal dan tidak terjangkau bagi karyawan rendahan seperti gw. Gw selalu kagum pada teman-teman yang bisa jalan-jalan ke Luar Negri. Bahkan gw tidak pernah berani bertanya berapa biaya yang mereka perlukan untuk melakukan perjalanan tersebut karena saking pesimisnya.

Dengan berdalih bahwa alam Indonesia punya potensi dan daya tarik yang jauh lebih indah dibanding dibandingkan Singapore, Thailand, Philiphine, Brunai apalagi Malaysia ataupun negara lainya di Asia Tenggara gw menyingkirkan keingin tahuan gw akan jelajah negeri tetangga.
Dan gw memutuskan untuk mencari informasi tentang traveling domestik atau lebih diperkecil lagi lingkupnya dengan traveling regional Jakarta dan sekitarnya dengan bergabung dengan komunitas milis dan sosial networking lainya guna memenuhi hasrat traveling gw.

Alhamdullillah, bersama teman-teman baru ini gw belajar mengenal dunia Traveling, Tracking, Diving maupun Sightseeing alam Indonesia yang memang luar biasa. Padahal baru sebagian dari Pulau Seribu, Kawah Putih, Krakatau dan Ujung Genteng yang gw Kunjungi. Masih ada list panjang seperti Pangandaran, Green Canyon, Sawarna sampai Karimun Jawa yang harus gw jelajahi.

Hingga suatu sore pada bulan Desember 2009 di Gramedia, mata gw menangkap buku dengan judul " Rp2 Juta keliling Thailand, Malaysia, & Singapore" tulisan Claudia Kaunang di salah satu raknya. Judul buku tsb sangat provokativ bagi gw, yang selama ini menganggap traveling ke negeri tetangga adalah suatu hal di luar jangkauan. Tanpa pikir 2 kali buku tsb sudah berada di dalam tas dan dengan penuh antusias bergegas pulang untuk melahapnya. Ya, dengan 2 juta Claudia berhasil keliling 10 kota di Thailand, Malaysia dan Singapore dalam 10 hari, sangat provokativ bukan?

Berbekal buku tsb gw mulai menabung dan menunda traveling domestik yang sudah ada dalam list. Awal tahun 2010 saat gw gagal mendapatkan promo 0,00 rupiah dari maskapai yang terkenal low cost carier tsb sempat terbersit keinginan untuk melupakan apa yang tertulis di buku tsb. Karena meskipun judulnya 2juta keliling 3 negara di Asia ternyata harga tiket penerbangan tidak termasuk dalam anggaran 2 juta tsb. Sehingga mendapatkan harga tiket penerbangan yang murah sangatlah teramat penting.

Dengan tetap memantau beberapa low cost maskapai akhirnya gw mendapatkan juga harga promo 0.00 Rupiah untuk rute SING-BKK dan Krabi-Sing untuk bulan Oktober 2010 dari Tigerairways.com. Mengingat tidak mungkin bagi gw mendapat cuti 10 hari dari kantor dan ditambah rasa sentimen yang gw miliki thd negeri Jiran, maka cukuplah rencana mengunjungi 2 negara 4 kota dalam 6 hari bagi gw. Tak mau kalah dengan Claudia, dalam perjalanan kali inipun gw menganggarkan 2juta untuk 2 orang.

Mari kita lihat bersama apakah gw juga bisa menyusun itinerary dan disiplin memegang teguhnya sesuai rencana.